Rabu, 29 April 2015

Yesus, Sang Murid dan Guru yang baik

Versi bahasa Indonesia

Yesus, Sang Murid dan Guru yang baik

“Datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Belajarlah pada-Ku karena Aku lembut dan rendah hati, dan kamu akan mendapat ketenangan.”

Sabda Yesus ini memberikan damai di dalam hati kita. Dia tahu dengan baik bahwa kita adalah orang-orang yang letih-lesu dan memiliki banyak persoalan. Karena itu Dia mengundang kita untuk beristirahat dalam Dia.

Nabi Yesaya berkata, “Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih-lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” (Yes 50:4). Nubuat Yesaya tentang Mesias hamba ini tergenapi dalam diri Yesus.

Yesus adalah mesias hamba, dan juga seorang murid, yang setiap hari mendengarkan Tuhan Sang Guru di dalam keheningan. Dia selalu pergi ke tempat hening untuk berdoa. Lalu, pada saat yang sama, Dia mengajar banyak orang, dan melalui Sabda-Nya meneguhkan orang-orang yang letih-lesu dan berbeban berat, mengampuni orang-orang berdosa, dan menguatkan orang-orang yang bermasalah dalam hidupnya. Pada saat yang sama, Yesus adalah Murid yang baik dan Guru yang baik.

Injil ini mengundang kita untuk belajar dari Yesus, Sang Murid dan Sang Guru. Biasanya kita hanya memperhatikan dimensi keguruan Yesus, dan kurang memperhatikan dimensi kemuridan-Nya. Sangat penting untuk menyadari bahwa Yesus, selain Guru yang baik, juga Murid yang baik. Hal ini membantu kita untuk meneladani-Nya supaya kita menjadi murid-murid yang baik. Di setiap sekolah selalu ada murid yang pintar-baik-suka menolong orang lain dalam mata pelajaran yang sulit. Yesus adalah Murid yang baik yang menolong kita untuk mendengarkan kehendak Allah dalam sekolah iman.

Dia juga adalah Guru yang baik. Sebagai Guru yang baik, Dia adalah pemandu kita dan mengajari kita banyak hal di dalam hidup. Kita sangat membutuhkan guru yang baik, atau supir atau pilot atau masinis atau apapun namanya. Yesus bukan hanya salah seorang dari guru terbaik, melainkan Sang Guru yang baik; satu-satunya Guru yang baik. Dia lembut dan rendah hati, dan juga memiliki kuasa untuk memberikan ketenangan ke dalam hati kita.

Dunia sekarang ini memberikan banyak sekali guru kepada kita: guru-guru yoga, guru-guru spiritual, para pemikir, orang-orang paranormal, para filosof, dsb. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang dapat melakukan sepperti yang dilakukan Yesus. Tidak ada seorang pun yang dapat berkata: “Datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Belajarlah pada-Ku karena Aku lembut dan rendah hati, dan kamu akan mendapat ketenangan.” Tidak ada! Hanya Yesus.

Kita mohon kepada Yesus, Sang Murid dan Sang Guru yang baik, supaya menolong dan mengajari kita selalu dalam sekolah kehidupan. Mari kita jadikan ayat-ayat suci nabi Yesaya berikut sebagai doa harian kita, sehingga Tuhan mengubah hati dan hidup kita menjadi murid-murid yang baik: “Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih-lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” (Yes 50:4).


Lamtarida Simbolon, O.Carm

Salamanca-Spanyol, 28 April 2015
(Homili pada misa devosi kepada Santo Yudas Tadeus, Rabu 29 April 2015)


versión española 

Jesús, el buen Discípulo y Maestro

«Venid a mí todos los que estáis fatigados y sobrecargados, y yo os daré descanso… aprended de mí, que soy manso y humilde de corazón; y hallaréis descanso para vuestras almas.»

Hermanos y hermanas, estas palabras de Jesús nos dan la paz en nuestro interior. Jesús sabe muy bien que estamos cansados en el camino de la vida, que tenemos tantos problemas. Por eso nos invita a descansar en Él. Es importante entender más allá de estas palabras, para que podamos captar lo que quiere decir el texto del evangelio.

El profeta Isaías decía“El Señor Yahvé me ha concedido el poder hablar como su discípulo, y ha puesto en mi boca las palabras para aconsejar al que está aburrido. Cada mañana, él me despierta y lo escucho como lo hacen los discípulos”. (Is 50,4)” Esta es la profecía de Isaías sobre el Mesías siervo, que se había cumplido en Jesus.

Jesús es el Mesías siervo, también El es un discípulo, que todos los días escucha al Maestro Dios en silencio; Él siempre va a un lugar y reza en silencio. Después, al mismo tiempo, enseña a la gente, da su palabra a los fatigados y agobiados, a los pobres, a los que tienen problemasde la vida, etc. Es decir, al mismo tiempo Jesús es el buen Discípulo y el buen Maestro.

Hermanos y hermanas, el evangelio de hoy nos invita a aprender del buen Discípulo y Maestro: Jesús. Normalmente tenemos en cuenta que Jesús es el Maestro, o sea, Dios y Señor. Hay que tener en cuenta que Jesús no sólo es el buen Maestro, sino también el buen Discípulo. Esta idea, que Jesús es el buen Discípulo, nos ayuda a imitarlo, para que seamos buenos discípulos. En cada escuela siempre hay uno o dos alumnos aventajados que ayudan a los otros para aprender las cosas más difíciles. Jesús es el buen discípulo, que nos ayuda a escuchar la voluntad del Padre, que nos ayuda en la escuela de la fe.

También, Él es el buen Maestro. Como el buen Maestro, Jesús es nuestro guía, que nos enseña en nuestra vida. Necesitamos un buen guía o chofer o piloto o maquinista, o lo que sea. Jesús no sólo uno de los mejores maestros, sino el Buen Maestro. Él es manso y humilde de corazón, y tiene poder de dar descanso a nuestras almas.

El mundo de hoy nos presenta muchísimos maestros (los maestros de yoga, los maestros espirituales, los pensadores, los filósofos, etc.) pero nadie puede hacer lo que hace Jesús. Nadie puede decir «Venid a mí todos los que estáis fatigados y sobrecargados, y yo os daré descanso…aprended de mí, que soy manso y humilde de corazón; y hallaréis descanso para vuestras almas.» ¡Nadie! ¡Solamente Jesús!

Hermanos y hermanas, le pedimos a Jesús, el buen Discípulo y Maestro que nos ayude y enseñe siempre en la escuela de la vida. Vamos a tener en cuenta las palabras del profeta Isaías (Is 50, 4): “El Señor Yahvé me ha concedido el poder hablar como su discípulo, y ha puesto en mi boca las palabras para aconsejar al que está aburrido. Cada mañana, él me despierta y lo escucho como lo hacen los discípulos”. Repitamos todos los días estas palabras en nuestra oración personal, para que el Señor nos transforme y seamos sus buenos discípulos. ¡Que así sea!


Lamtarida Simbolon, O.Carm

Salamanca-España, 28 de abril de 2015
(La homilía del miércoles, 29 de abril de 2015-misa de San Judas)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar