Selasa, 21 April 2015

Orang yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi?

Orang yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi?

“Akulah roti hidup. Barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi.” (Yoh 6:35).

Kita adalah orang-orang yang haus dan lapar. Kita memiliki banyak kebutuhan yangtidak terpenuhi. (Ingat hirarki kebutuhan dasar menurut Maslow: http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow .  Kebutuhan-kebutuhan kita itu tidak pernah terpenuhi semua. Kita butuh makan, tubuh sehat, rumah yang layak dsb, tetapi banyak di antara kita yang bahkan makan pun terancam, sakit dan tidak punya rumah. Kita butuh rasa aman, tapi dunia memaksa kita takut dan saling tidak percaya.

Kita butuh dicintai dan mencintai, tapi banyak dari antara kita yang tidak menemukannya, bahkan meragukan cinta dan kasih sayang. Kita butuh dihargai dan diterima, tetapi banyak dari kita yang ditolak. Kita butuh berpartisipasi dalam kehidupan, keluarga, masyarakat dan dunia, tetapi banyak dari antara kita yang merasa tidak mampu berbuat apa-apa. Kita terus-menerus haus dan lapar akan kebutuhan-kebutuhan itu.

Di tengah kehausan dan kelaparan itu kita mendengar Sabda Yesus hari ini “Barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi.” Lalu apa arti Sabda ini? Apakah hal itu benar? Tidak dan iya. Tidak, dalam arti: orang yang beriman kepada Yesus tidak serta-merta hidup berkecukupan dan terpenuhi semua. Iya, dalam arti: orang yang memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan Yesus, mempunyai daya juang yang tinggi dalam hidup. Ia tetap tenang berjuang, bekerja, meski masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi. Ia punya kekuatan karena percaya Tuhan menyertainya.

Kedua, orang yang sungguh beriman kepada Yesus tidak berfokus kepada pemenuhan kehausan-kehasuan yang belum dimiliki itu, melainkan BERSYUKUR akan apa yang dimiliki SEKARANG ini. Yang sungguh-sungguh real itu bukan yang belum ada dan bukan juga yang sudah lewat, tetapi yang sekarang ini ada. Orang yang memiliki iman yang dewasa, memiliki damai yang berasal dari Tuhan di dalam hatinya. Karena ia sudah memilikinya di dalam dirinya, maka ia tidak lagi pusing mencari-cari di luar dirinya.

“Tuhan Yesus, berilah kami roti hidup itu senantiasa, yaitu Engkau sendiri, supaya kami tidak haus dan lapar lagi. Amin.”

Salamanca-Spanyol, 20 April 2015
Pastor Lamtarida Simbolon, O.Carm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar