Sabtu, 25 April 2015

MENJADI GEMBALA YANG BAIK

(Versi bahasa Indonesia)

Menjadi gembala yang baik
(Yohanes 10:11-18)

Yesus: Sang gembala baik

“Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mazmur 23). Mazmur ini merupakan salah satu ayat emas bagi semua orang Kristiani di mana pun. Ayat itu memberi kita gambaran yang sangat jelas tentang Tuhan: pastor atau gembala.
Dalam Injil hari ini kita bertemu dengan sang gembala yang baik itu, yaitu Yesus. Apa yang menjadi ukuran seorang gembala yang baik menurut Yesus? Pertama, Yesus berkata, “Aku datang suapaya mereka memiliki hidup, dan memilikinya dalam kelimpahan.” (Yoh 10:10). Yesus bekerja bagi sesama karena cinta, dan itu dilakukan demi kebaikan mereka. Yesus memberikan hidup-Nya dan mengasihi domba-domba-Nya hingga wafat di salib. Sebaliknya, seorang upahan bekerja demi upah, demi kepentingannya.
Ukuran kedua, seorang gembala mengenal domba-dombanya dan mereka mengenalnya. Mengenal bukan hanya tahu nama-nama mereka, melainkan memiliki relasi kasih dengan mereka. Yesus bersahabat dengan banyak orang (Lazarus, Marta dan Maria, Zakeus, Maria Magdalena dan masih banyak lagi). Sebaliknya, seorang upahan tidak ingin mengenal dan bersahabat dengan yang lain. Dia hanya ingin upah dan kepentingan pribadinya.

Undangan Yesus bagi para gembala Gereja

Injil hari ini mengundang semua orang Kristiani untuk menjadi gembala-gembala yang baik. Pertama-tama, Injil hari ini merupakan undangan, atau lebih baik, keharusan bagi para gembala gereja (para imam/romo, pendeta, biarawan/ti dan semua pelayan gereja). Yesus adalah teladan utama sebagai gembala yang baik. Dia mengenal domba-domba-Nya dan memberikan hidup-Nya bagi mereka, supaya mereka memiliki hidup dalam kelimpahan. Yesus ingin agar para gembala gereja menjadi gembala-gembala yang baik seperti Dia.
Yesus tidak menginginkan imam-imam atau pastor-pastor fungsionaris. Dia juga tidak menginginkan para gembalanya sebagai administrator yang baik. Juga tidak menginginkan para pastor-Nya sebagai ahli-ahli dalam berbagai bidang ilmu. Yesus ingin agar mereka menjadi gembala-gembala yang baik dan murah hati, dan memberikan hidup mereka untuk domba-dombanya. Betapa kerasnya tuntutan ini! Seringkali kami para pastor tidak sanggup melakukannya. Kedosaan, kerapuhan dan cacat-cela mengotori hati kami. Banyak juga dari kami (para pendeta dan romo) yang melayani bukan demi cinta, melainkan demi uang dan kepentingan pribadi.
Pada hari Minggu panggilan ini, Yesus mengundang para gembala-Nya untuk membarui panggilan mereka, untuk menjadi manusia-manusia Allah, menjadi saksi-saksi akan hidup yang akan datang itu (surga), menjadi pemimpin-pemimpin religius yang otentik, menjadi gembala-gembala yang baik dan murah hati. Saudara/i umat beriman semua, berdoalah bagi kami para gembala gereja supaya Yesus menolong kami menjadi gembala-gembala yang baik dan murah hati.

Undangan Yesus bagi semua orang Kristiani

Saudara/i, Inijl hari ini bukan hanya undangan bagi para gembala gereja, melainkan juga bagi semua orang Kristiani. Setiap orang Kristiani adalah pastor atau gembala bagi sesamanya. Yesus mengundang kita agar menjadi gembala-gembala yang baik satu sama lain. Yesus mengundang kita untuk hidup seperti Dia, yang mengenal domba-domba-Nya dan memberikan hidup-Nya bagi mereka. Setiap orang memiliki domba-dombanya: ada yang berdombakan umat beriman, anak-anak, saudara-saudari, siswa-siswi, pasangan hidup, para novis, komunitas-komunitas, dan sesama kita siapapun mereka. Sangat penting menanyakan hal-hal berikut: Siapa domba-dombaku? Apakah aku mengenal mereka? Siapakah aku bagi mereka, gembala atau upahan?
Berulangkali kita gagal mengasihi sesama kita, mengasihi domba-domba kita. Kadang kita berdoa: “Tuhan, aku suka akan perintah-perintah-Mu. Aku sangat suka akan ajaran-ajaran dan sabda-sabda-Mu. Tapi Tuhan, aku tidak sanggup melakukannya. Aku tidak mampu, Tuhan. Aku memiliki banyak kelemahan, kerapuhan, dosa-dosa. Aku tidak mampu mengampuni ayahku, saudaraku. Sesamaku tidak mau kukasihi.” Masih banyak deretan pembelaan diri lain yang bisa kita sambungkan ke dalam doa ini. Berulangkali kita gagal menjadi orang Kristini yang sebenarnya, gagal menjadi gembala-gembala yang baik bagi sesama.
Saudara-saudari, hari ini Yesus mengundang kita semua untuk bertobat. Dia mengundang kita untuk membarui hati kita, membarui cinta kasih kita. Kita adalah gembala bagi yang lain. Kita mohon kepada Tuhan supaya Dia menolong kita untuk hidup dengan cinta-Nya, supaya menjadi gembala-gembala yang baik di dalam hidup kita. Secara khusus kita juga berdoa supaya banyak orang muda mau mendengarkan panggilan Tuhan dan menjawab-Nya: “Ini aku Tuhan, utuslah aku!” Amin.

Salamanca-Spanyol, 25 April 2015.
(Homili pada hari Minggu Panggilan, 26 April 2015.)




(Versión española) 


Ser buenos pastores
 (Juan 10, 11-18)

Jesús: el buen Pastor
“El Señor es mi pastor, nada me falta.” Dice el salmo 23. A los cristianos en todo el mundo les encanta este salmo. El nos da una imagen muy clara del Señor: pastor. La imagen del pastor del rebaño en la pradera, que cuida a sus ovejas, nos ayuda a entender quién es nuestro Dios; qué bueno y qué misericordioso es el Señor.
En el evangelio de hoy, encontramos el buen pastor: Jesús. ¿Cuáles son los criterios del buen pastor, según Jesús? El primero, dijo,“Yo he venido para que tengan vida y la tengan en abundancia.” (Jn 10, 10). El buen pastor da su vida para que las ovejas tengan vida en abundancia. Jesús se ocupa también de otras por amor, por el bien de las personas. Jesús dio su vida y amó a sus ovejas hasta la cruz. Al contrario, el mercenario, o sea, asalariado se ocupa  de otras por salario, por su propio interés.
El segundo criterio, el buen pastor conoce a sus ovejas y ellas conocen al pastor. Conocer significa no sólo que puede nombrar a sus ovejas, sino también tiene relación con las personas por amistad. Jesús se relacionaba con tantas personas por amistad (Lázaro, María y Marta, Zaqueo, María Magdalena y los demás). Al contrario, al mercenario no le interesa conocer a las personas. Le interesan el salario y su propio bolsillo. 

La invitación de Jesús a los pastores de la iglesia
Hermanos y hermanas, el evangelio de hoy es una invitación a todos nosotros, los cristianos, para que seamos buenos pastores. En primer lugar, el evangelio de hoy es una invitación, o bien, una obligación para los pastores de la iglesia (los sacerdotes, los pastores, los religiosos). Jesús es el modelo del buen pastor que conoce a sus ovejas y les da su vida a ellas, para que tengan vida en abundancia. Jesús quiere que los pastores de la iglesia sean buenos pastores como Él.
Jesús no quiere pastores o sacerdotes funcionarios, ni buenos administradores, ni grandes especialistas de ciencias de diverso tipo. El quiere buenos pastores, que conocen a sus ovejas y dan su vida a ellas. ¡Que dura es esta obligación! Tantas veces no somos capaces hacerla. Tenemos tantos pecados, débiles, limites, que contaminan nuestros corazones. Muchas veces nosotros (los pastores de la iglesia) no cuidamos a las ovejas, no nos ocupamos de ellas por amor, sino por nuestros propios intereses.
En esta jornada mundial de las vocaciones, Jesús invita a los pastores de la iglesia, también a los candidatos (los novicios y pre-novicios), para renovar su vocación, para que sean hombres de Dios, testigos de una vida distinta de la terrena, auténticos líderes espirituales, y, sobre todo, para que sean buenos pastores. Hermanos y hermanas, oren y recen por nosotros (pastores de la iglesia) para que Jesús nos ayude a ser sus buenos pastores. 

La invitación de Jesús a todos cristianos
Hermanos y hermanas, el evangelio de hoy no es sólo para los pastores, sino también para todos los cristianos. La idea es: cada cristiano es pastor de su prójimo. Jesús nos invita para que seamos buenos pastores unos de otros. Jesús nos invita a vivir como Él, que da su vida a otros, que conoce a sus ovejas. Cada uno de nosotros tenemos nuestras ovejas: los fieles, los hijos, los hermanos, los discípulos, los novicios, los compañeros, la pareja, nuestros prójimos. Es importante identificar ¿quiénes son mis ovejas? ¿Las conozco o no? ¿Quién soy yo para ellas: pastor o mercenario?
Tantas veces fallamos al amar a nuestros prójimos, a nuestras ovejas. A veces rezamos “Señor, me gustan tus leyes, me encantan tus enseñanzas y tus palabras. Pero no soy capaz Señor. No puedo cumplirlas. Es que tengo muchas debilidades, límites. Es que no puedo perdonar a mi padre, a mi hermano. Es que mi prójimo no quiere que le ame. Es que, es que y es que. Amén.” Tantas veces, fallamos al ser cristianos, al ser buenos pastores unos de otros.
Hermanos y hermanas, hoy Jesús nos invita a convertirnos. Él nos invita a renovar nuestro amor, nuestro corazón. Somos pastores unos de otros. Le pedimos al Señor, para que nos ayude vivir con su amor, para que seamos buenos pastores en nuestra vida, y también, para que muchos jóvenes escuchen la vocación del Señor y le respondan, “¡Aquí estoy, Señor, envíame!”¡Que así sea!

Salamanca-España, 25 de abril de 2015

(La homilía para el domingo de la jornada de las vocaciones, 26 de abril de 2015)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar