Mengasihi itu…
Perayaan Kamis
Putih selalu membuat banyak orang haru. Betapa tidak, drama pembasuhan kaki dihadirkan
kembali dalam liturgi: Yesus membasuh kaki para murid-Nya dan Ia mengadakan
Perjamuan Terakhir dengan mereka. Di dalam percik ini, saya hanya
ingin membagikan permenungan kecil tentang makna pembasuhan kaki.
Yesus menanggalkan pakaian-Nya dan mengikatkan
kain lenan pada pinggang-Nya. (Yoh 13:4). Apa yang mau diajarkan Yesus dengan tindakan-Nya
ini? Yesus mau mengajarkan bahwa MENGASIHI itu diungkapkan dengan MELAYANI. Yesus
melayani murid-murid-Nya dengan membasuh kaki mereka. Tindakan itu tentu
membuat para murid sangat kaget, karena biasanya hambalah yang membasuh kaki
tuannya. Petrus bahkan menolak untuk dibasuh kakinya. Melalui tindakan
pembasuhan kaki itu, Yesus mau mengatakan bahwa identitas seorang murid Yesus
adalah melayani.
Sesudah membasuh
kaki para murid-Nya, Yesus tidak menanggalkan kain lenan (tanda pelayanan) yang
diikatkan pada pinggang-Nya. “Kelupaan kecil” ini memiliki makna yang penting.
Tindakan Yesus ini mau mengungkapkan bahwa pelayanan itu tidak pernah berakhir,
bahkan kematianpun tidak mengakhirinya. Pelayanan itu melekat secara permanen
di dalam diri Tuhan Yesus. Maka Ia mau mengajarkan kepada para pengikut-Nya,
bahwa di dalam diri mereka pun pelayanan itu melekat secara permanen.
Yesus, sebagai
Guru dan Tuhan, membasuh kaki para murid-Nya. Apa yang mau diajarkan Yesus
dengan tindakan-Nya ini? Yesus mau membangun relasi baru antarmanusia. Relasi itu
ialah relasi horizontal, bukan piramidal. Kita semua sama sebagai saudara. Yang
satu tidak lebih tinggi daripada yang lain. Yang satu bukanlah inferior dan
yang lain tidaklah superior.
Kita semua kerap
gagal melakukan perintah kasih Yesus ini. Kita gagal melayani satu sama lain
(di dalam lingkup keluarga, Gereja, profesi dan masyarakat). Kita juga kadang
ragu akan kualitas kemuridan kita, ragu apakah kita mampu melayani sepanjang
hidup. Seringkali relasi yang kita jalin juga tidak horizontal seperti yang
dibangun Yesus, melainkan saling mendominasi satu sama lain. Pada Kamis Putih
ini kita kembali disadarkan akan identitas kita sebagai murid Yesus: MENGASIHI.
Dan seperti yang dilakukan Yesus, mengasihi itu diungkapkan dengan MELAYANI.
Lamtarida
Simbolon, O.Carm
Salamanca-Spanyol,
2 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar