Kamis, 02 April 2015

MENGASIHI ITU... (Percik Kamis Putih)

Mengasihi itu…

Perayaan Kamis Putih selalu membuat banyak orang haru. Betapa tidak, drama pembasuhan kaki dihadirkan kembali dalam liturgi: Yesus membasuh kaki para murid-Nya dan Ia mengadakan Perjamuan Terakhir dengan mereka. Di dalam percik ini, saya hanya ingin membagikan permenungan kecil tentang makna pembasuhan kaki.
 Yesus menanggalkan pakaian-Nya dan mengikatkan kain lenan pada pinggang-Nya. (Yoh 13:4). Apa yang mau diajarkan Yesus dengan tindakan-Nya ini? Yesus mau mengajarkan bahwa MENGASIHI itu diungkapkan dengan MELAYANI. Yesus melayani murid-murid-Nya dengan membasuh kaki mereka. Tindakan itu tentu membuat para murid sangat kaget, karena biasanya hambalah yang membasuh kaki tuannya. Petrus bahkan menolak untuk dibasuh kakinya. Melalui tindakan pembasuhan kaki itu, Yesus mau mengatakan bahwa identitas seorang murid Yesus adalah melayani.
Sesudah membasuh kaki para murid-Nya, Yesus tidak menanggalkan kain lenan (tanda pelayanan) yang diikatkan pada pinggang-Nya. “Kelupaan kecil” ini memiliki makna yang penting. Tindakan Yesus ini mau mengungkapkan bahwa pelayanan itu tidak pernah berakhir, bahkan kematianpun tidak mengakhirinya. Pelayanan itu melekat secara permanen di dalam diri Tuhan Yesus. Maka Ia mau mengajarkan kepada para pengikut-Nya, bahwa di dalam diri mereka pun pelayanan itu melekat secara permanen.
Yesus, sebagai Guru dan Tuhan, membasuh kaki para murid-Nya. Apa yang mau diajarkan Yesus dengan tindakan-Nya ini? Yesus mau membangun relasi baru antarmanusia. Relasi itu ialah relasi horizontal, bukan piramidal. Kita semua sama sebagai saudara. Yang satu tidak lebih tinggi daripada yang lain. Yang satu bukanlah inferior dan yang lain tidaklah superior.
Kita semua kerap gagal melakukan perintah kasih Yesus ini. Kita gagal melayani satu sama lain (di dalam lingkup keluarga, Gereja, profesi dan masyarakat). Kita juga kadang ragu akan kualitas kemuridan kita, ragu apakah kita mampu melayani sepanjang hidup. Seringkali relasi yang kita jalin juga tidak horizontal seperti yang dibangun Yesus, melainkan saling mendominasi satu sama lain. Pada Kamis Putih ini kita kembali disadarkan akan identitas kita sebagai murid Yesus: MENGASIHI. Dan seperti yang dilakukan Yesus, mengasihi itu diungkapkan dengan MELAYANI.

Lamtarida Simbolon, O.Carm
Salamanca-Spanyol, 2 April 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar