Sabtu, 27 Juni 2015

Jangan Takut! Beriman Saja!

Jangan Takut! Beriman Saja!

Injil hari ini luar biasa indahnya, penuh dengan gambaran kemaharahiman Allah. Yesus menyelamatkan dua orang perempuan; satu perempuan yang menderita pendarahan 12 tahun, dan yang lainnya seorang putri berusia 12 tahun yang hampir mati. Keduanya orang-orang yang terpinggirkan. Yang satu terpinggirkan karena penyakit yang dideritanya, yang mengalami pendarahan dua belas tahun lamanya dan sudah menghabiskan semua harta yang dimilikinya untuk berobat, bukannya membaik malahan memburuk. Bukan hanya itu. Dia juga terpinggirkan di dalam agama. Pada waktu itu, darah dianggap sebagai lambang kekotoran atau ketidaksucian. Orang-orang yang “kotor” atau “tidak suci” tidak diperbolehkan masuk sinagoga untuk merayakan imannya. Yesus merobek sistem yang tidak adil ini.
Perempuan kedua ialah putri Yairus, kepala rumah ibadat, yang hampir mati. Gadis itu berusia dua belas tahun. Itu berarti mulai masa menstruasi, mulai menderita dan tidak akan diperbolehkan masuk rumah ibadat kalau mengalami mestruasi. Yesus menyelamatkan dia, menyembuhkan dia dan berkata kepadanya “Bangkitlah!” Penyakit, marjinalisasi dan kematian adalah tiga kata kunci Injil hari ini. Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan orang sakit, menyelamatkan orang yang dipinggirkan dan membangkitkan orang mati.
Agar kita lebih mengerti Sabda Yesus hari ini, mari kita lihat sejenak apa yang terjadi pada masa ketika Markus menulis Injilnya. Pada waktu itu, orang-orang Kristiani disingkirkan, menderita dan dianiaya. Keadaan orang-orang Kristiani bagaikan dua perempuan yang sakit dan hampir mati dalam Injil hari ini. Orang-orang takut. Sebagian meninggalkan imannya karena disingkirkan dan dianiaya. Penginjil Markus mewarkatan kabar gembira bagi mereka, meneguhkan iman mereka: “Bangunlah! Yesus beserta kita! Jangan takut! Kita tidak sendirian! Bangkitlah!”
Bagaimana dengan situasi orang-orang Kristiani di zaman kita ini? Apakah bisa dikatakan bahwa orang-orang Kristiani di zaman ini juga berada dalam keadaan sakit seperti mereka yang berada di zaman penginjil Markus? Apakah bisa dikatakan juga bahwa Kristianitas di masa ini berada dalam ambang kematian seperti gadis dalam Injil hari ini? Harus dikatakan, pada umumnya, “ya”. Agama Kristiani semakin hari semakin kurang diminati di seluruh dunia. Orang-orang Kristiani, terlebih orang-orang muda, semakin tidak berminat pergi ke gereja dan merayakan imannya, bahkan tidak berminat mendengarkan hal-hal tentang Tuhan dan agama.
Melalui Injil hari ini, melalui perayaan liturgi hari ini, Yesus membangunkan iman kita. Dia tidak mau kita hilang, tidak mau kita ters-menerus berada dalam kesakitan dan hampir mati. Dia ingin kita semua memiliki iman yang teguh, hidup dalam harapan. Kata-kata yang disampaikan Yesus kepada perempuan yang mengalami pendarahan 12 tahun itu, disampaikan kepada kita masing-masing, “Anakku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dan sembuhlah dari sakitmu.” Dan kata-kata yang disampaikan kepada Yairus, juga disampaikan kepada setiap orang dari kita, “Jangan takut. Beriman saja.” Meskipun kita berada dalam situasi yang sulit, kita mohon selalu kepada Tuhan agar Ia menambahkan iman kita dan menjadikan kita saksi-saksi Allah yang hidup. Amin.

Salamanca-Spanyol, 27 Juni 2015
Hari Minggu Biasa ke XIII

Pastor A.C. Lamtarida Simbolon, O.Carm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar